Kita ingin menggapai
sesuatu tujuan, entah itu namanya mimpi atau cita-cita, pasti kita
berangan-angan tentang apa yang akan kita lakukan ketika kita mencapai tujuan
tersebut. Membayangkan satu kejayaan yang akan kita dapatkan bila berhasil
namun kita sering lupa membayangkan satu hal, yaitu bagaimana menggapai tujuan
tersebut. Ya, manusia sering jump to conclusion tiap kali mereka ingin
sesuatu. Padahal untuk mencapai suatu tujuan tidak semudah membayangkan hasil
dari tujuan tersebut.
Salah satu hal
yang mengganggu kita untuk menggapai tujuan atau kesuksesan kita adalah
kemalasan. Apapun bentuknya entah menunda-nunda pekerjaan, atau bahkan tidak
melakukan pekerjaan sama sekali membuat kita tidak akan bisa menggapai tujuan
tersebut. Namun kalau kita perhatikan lingkungan sekitar, banyak orang-orang
sukses, banyak orang dengan bakat unik, entah menyanyi, olahraga, dan
lain-lain, dan banyak orang mampu menggapai mimpi-mimpinya, tapi apakah kita
pernah merenungkan bagaimana caranya orang-orang tersebut mampu meraih apa yang
ditujukannya?
Saya kemudian
berpikir dan akhirnya menemukan satu jawaban, sebenarnya hanya pemikiran
semata, tentang bagaimana orang-orang tersebut mampu menggapai tujuannya.
Jawabannya adalah waktu. Ya, orang-orang tersebut menggunakan waktu mereka
lebih banyak dari orang lain untuk memikirkan bagaimana cara untuk mencapai
tujuannya. Mengapa saya tiba-tiba terpikirkan waktu?
Karena saya sering
menyadari bahwa waktu sering terlewat begitu saja tanpa menyadari apa saja yang
telah saya lakukan.
Seorang David
Beckham tidak mungkin dapat melakukan tendangan bebas sebegitu hebatnya tanpa
melakukan latihan keras, seorang Muhammad Ali tidak akan dapat menjadi petinju
kelas dunia jika ia tidak berlatih lebih keras dari yang lain, seorang
pengusaha tidak akan sukses jika ia tidak meluangkan waktunya lebih banyak
untuk mengembangkan usahanya, dan kita tidak akan bisa menggapai tujuan kita
tidak meluangkan waktu kita lebih banyak untuk menggapai tujuan kita.
Melihat contoh ini
kita dapat menyimpulkan satu hal bahwa dengan meluangkan waktu lebih banyak
pada hal yang kita impikan atau kita tuju akan memberikan hasil yang lebih
maksimal. Hal ini sebenarnya berlaku untuk hidup kita. Bayangkan jika kita
ingin menjadi sukses, ketika kita gagal, apakah kita akan menghentikan untuk
menghabiskan waktu untuk kembali mencoba lagi dan lagi sampai berhasil?
Namun sekedar
meluangkan waktu lebih banyak untuk usaha saja kurang optimal. Untuk itu
penggunaan waktu akan lebih baik jika kita dapat membagi ke dalam 3 bagian: waktu
perencanaan, waktu pelaksanaan, dan waktu evaluasi.
1.
Waktu Perencanaan
Ini adalah bagian
ketika kita mulai merencanakan apa yang ingin kita capai dan bagaimana kita
mencapainya. Pada kondisi ini kita harus menuliskan step by step process secara
mendetail agar kita tahu apa yang harus kita lakukan dan agar kita tidak
kehilangan arah saat melakukan usaha kita. Perlu diperhatikan pada kondisi ini
kita harus memerhatikn beberapa hal: target yang ingin kita capai, bagaimana
cara kita mencapainya, dan kapan kita mencapainya. Perencanan itu memang mudah,
tapi tidak semudah melaksanakannya.
2.
Waktu Pelaksanaan
Ini adalah bagian
yang paling sulit dan membutuhkan ketekunan tingkat tinggi untuk melaksanakan
apa yang telah kita rencanakan sebelumnya. Mengapa sulit?Karena akan banyak
godaan yang menghampiri kita seperti rasa malas, rasa untuk berhenti dan
menyerah, rasa takut, dan lain sebagainya. Untuk itu yang diperlukan di sini
adalah mental yang kuat untuk tetap melaksanakan apa yang telah direncanakan.
Ingat selalu bahwa ketika kita gagal kita harus kembali bangkit lagi. Yang terpenting dari sebuah kegagalan adalah bukan seberapa
dalam kita merenungi kegagalan kita, tapi seberapa cepat kita bisa bangkit dari
kegagalan tersebut (Argamaya). Ya dengan kata
lain ketika kita gagal, cepatlah bangkit dan kembali berusaha untuk kembali
mencapai tujuan kita.
3.
Waktu Evaluasi (Pemeriksaan)
Setelah kita
melaksanakan apa yang telah kita lakukan, saatnya kita mengevaluasi apa yang
telah kita lakukan. Di mana letak kesalahan kita, seberapa jauh kita menyimpang
dari rencana awal kita, dan bagaimana cara mengatasi kesalahan yang kita
lakukan dalam menggapai tujuan kita tersebut. Hal ini sangat penting agar kita
dapat mengintrospeksi diri kita sehingga dapat memperbaiki di dari kesalahan
yang kita lakukan. Ketika kita telah mengevaluasi, masukan apa yang harus kita
lakukan ke dalam waktu perencanaan, sehingga ketika kita masuk ke waktu
pelaksanaan kita tahu apa yang harus kita lakukan dan apa yang harus kita
tinggalkan.
Terkadang kita
sering merasa malas untuk meluangkan lebih banyak waktu kita untuk waktu-waktu
yang telah disebutkan di atas. Sebenarnya ini bukan masalah malas atau tidak
malas, tetapi seberapa besar kemauan kita untuk mencapai tujuan kita tersebut.
Tentu kita tidak mau disebut Hanya omongan yang hanya bisa membicarakan mimpi dan
tujuan kita tanpa memikirkan dan melaksanakan usaha yang berarti untuk
menggapai tujuan kita tersebut.
Percayalah, ketika
kita meluangkan waktu lebih banyak untuk menggapai tujuan kita, peluang kita
menggapai tujuan tersebut akan lebih besar. Jadi, masihkah kita bermain-main
dengan waktu kita untuk mencapain tujuan?atau kita menggunakan waktu kita lebih
banyak untuk tujuan tersebut?Jawabannya tergantung pada kemauan kita untuk
mendapatkan tujuan tersebut…
(M.Imadudin Hanif,
UB08)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar